Jumat, 31 Mei 2013

♥ KISAH SEORANG SISWI PALESTINA ♥

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarokatuh ♥ Bismillaahir Rahmaanir Rahiim ♥

Ini adalah kisah tentang seorang siswi di sebuah sekolah putri di Palestina. Hari itu dewan sekolah berkumpul seperti biasanya. Di antara keputusan dan rekomendasi yang dikeluarkan dewan dalam pertemuan ini adalah pemeriksaan mendadak bagi siswi di dalam aula. Dan benar, dibentuklah tim khusus untuk melakukan pemeriksaan dan mulai bekerja. Sudah barang tentu, pemeriksaan dilakukan terhadap segala hal yang dilarang masuk di lingkungan sekolah seperti hand phone berkamera, foto-foto, gambar-gambar dan surat-surat cinta serta yang lainnya.

Keamanan saat itu nampak normal dan stabil, kondisinya sangat tenang. Para siswi menerima perintah ini dengan senang hati. Mulailah tim pemeriksa menjelajah semua ruangan dan aula dengan penuh percaya diri. Keluar dari satu ruangan masuk ke ruangan lainnya. Membuka tas-tas para siswi di depan mereka. Semua tas kosong kecuali berisi buku-buku, pena dan peralatan kebutuhan kuliah lainnya. Hingga akhirnya pemeriksaan selesai di seluruh ruangan kecuali satu ruangan. Di situlah bermula kejadian. Apakah sebenarnya yang terjadi ???

Tim pemeriksa masuk ke ruangan ini dengan penuh percaya seperti biasanya. Tim meminta izin kepada para siswi untuk memeriksa tas-tas mereka. Dimulailah pemeriksaan.

Saat itu di ujung ruangan ada seorang siswi yang tengah duduk. Dia memandang kepada tim pemeriksa dengan pandangan terpecah dan mata nanar, sedang tangannya memegang erat tasnya. Pandangannya semakin tajam setiap giliran pemeriksaan semakin dekat pada dirinya. Tahukah anda, apakah yang dia sembunyikan di dalam tasnya ???

Beberapa saat kemudian tim pemeriksa memeriksa siswi yang ada di depannya. Dia pun memegang sangat erat tasnya. Seakan dia mengatakan, demi Allah mereka tidak akan membuka tas saya. Dan tiba lah giliran pemeriksaan pada dirinya. Dimulailah pemeriksaan.

Tolong buka tasnya anakku, kata seorang guru anggota tim pemeriksa. Siswi itu tidak langsung membuka tasnya. Dia melihat wanita yang ada di depannya dalam diam sambil mendekap tas ke dadanya. Barikan tasmu, wahai anakku, kata pemeriksa itu dengan lembut. Namun tiba-tiba dia berteriak keras: tidak … tidak … tidak …

Teriakan itu memancing para pemeriksa lainnya dan merekapun berkumpul di sekitar siswi tersebut. Terjadilah debat sengit: berikan … tidak … berikan … tidak …

Adakah rahasia yang dia sembunyikan??? Dan apa yang sebenarnya terjadi???

Maka terjadilah adegan pertarungan tangan untuk memperebutkan tas yang masih tetap berada dalam blockade pemiliknya. Para siswi pun terhenyak dan semua mata terbelalak. Seorang dosen wanita berdiri dan tangannya diletakan di mulutnya. Ruangan tiba-tiba sunyi. Semua terdiam. Ya Ilahi, apakah sebenarnya yang ada di dalam tas tersebut. Apakah benar bahwa si Fulanah (siswi) tersebut ….

Setelah dilakukan musyawarah akhirnya tim pemeriksa sepakat untuk membawa sang siswi dan tasnya ke kantor, guna melanjutkan pemeriksaan yang barang kali membutuhkan waktu lama …

Siswi tadi masuk kantor sedang air matanya bercucuran bagai hujan. Matanya memandang ke arah semua yang hadir di ruangan itu dengan tatapan penuh benci dan marah. Karena mereka akan mengungkap rahasia dirinya di hadapan orang banyak. Ketua tim pemeriksa memerintahkannya duduk dan menenangkan situasi. Dia pun mulai tenang. Dan kepala sekolah pun bertanya, apa yang kau sembunyikan di dalam tas wahai anakku …?

Di sini, dalam saat-saat yang pahit dan sulit, dia membuka tasnya. Ya Ilahi, apakah gerangan yang ada di dalamnya??? Bukan. Bukan. Tidak ada sesuatu pun yang dilarang ada di dalam tasnya. Tidak ada benda-benda haram, hand phone berkamera, gambar dan foto-foto atau surat cinta. Demi Allah, tidak ada apa-apa di dalamnya kecuali sisa makanan (roti). Ya, itulah yang ada di dalam tasnya.

Setelah ditanya tentang sisa makanan yang ada di dalam tasnya, dia menjawab, setelah menarik nafas panjang.

“Ini adalah sisa-sisa roti makan pagi para siswi, yang masih tersisa separoh atau seperempatnya di dalam bungkusnya. Kemudian saya kumpulkan dan saya makan sebagiannya. Sisanya saya bawa pulung untuk keluarga saya di rumah …Ya, untuk ibu dan saudara-saudara saya di rumah. Agar mereka memiliki sesuatu yang bisa disantap untuk makan siang dan makan malam. Kami adalah keluarga miskin, tidak memiliki siapa-siapa. Kami bukan siapa-siapa dan memang tidak ada yang bertanya tentang kami. Alasan saya untuk tidak membuka tas, agar saya tidak malu di hadapan teman-teman di ruangan tadi.”

Tiba-tiba suara tangis meledak ruangan tersebu. Mata semua yang hadir bercucuran air mata sebagai tanda penyesalan atas perlakukan buruk pada siswi tersebut.

Ini adalah satu dari sekian banyak peristiwa kemanusiaan yang memilukan di Palestina. Dan sangat mungkin juga terjadi di sekitar kehidupan kita. Kita tidak tahu, barang kali selama ini kita tidak peduli dengan mereka. Doa dan uluran tangan kita, setidaknya bisa sedikit meringankan penderitaan mereka. Khususnya saudara-saudara kita di Palestina yang hingga kini terus dilanda tragedi kemanusiaan akibat penjajahan Zionis Israel.

sumber : strawberry

(¯`*•.¸CATATAN KERINDUAN FATIMA¸.•*´¯)

(¯`*•.¸1 Januari 2011¸.•*´¯) Diary... malam ini aku tak bisa tidur, suara petasan dan kembang api yang bergelantungan dilangit membuat mataku sulit dipejamkan. Samar-samar kudengarkan suara riuh anak-anak muda yang merayakan malam pergantian tahun. Aku baru ingat ry... malam ini adalah malam pergantian tahun masehi, aku heran apa bedanya malam pergantian tahun masehi dengan tahun hijriah? Kenapa saat perayaan tahun hijriah tidak ada perayaan apapun? Entahlah kata nenek ini merupakan efek dari pergaulan remaja yang kiat terpuruk. Banyak remaja-remaja muslim yang telah jauh meninggalkan tradisi keislaman pada momen tertentu dan lebih memilih ikut merayakan perayaan yang tidak ada dalam ajaran islam. Ah, Sudahlah ry... jangan dibahas lagi ya. Diary... hari ini usiaku memasuki angka 17 tahun. Tatkala kutatap wajah ini dicermin aku merasa sudah menjadi sosok yang berbeda dari sepuluh tahun lalu saat ayah meninggalkanku bersama nenek. (¯`*•.¸2 Januari 2011¸.•*´¯) Tadi pagi saat bangun tidur aku mendapatkan kejutan dari nenek. Pagi ini nenek menghampiriku dengan sepiring nasi kuning sebagai ungkapan syukur atas bertambahnya usiaku. Terima kasih nenek, walau sebenarnya hati ini sedih karna tidak ada ayah dan ibu disini tapi senyuman dan kasih sayang yang nenek berikan selalu bisa membuatku bahagia dengan kekuranganku. Nenek adalah sosok wanita yang sangat berjasa dalam hidupku selain ibu, sejak usiaku tujuh tahun neneklah yang menjadi orang tua tunggal bagiku, sejak kedua orang tuaku berpisah hanya neneklah yang paling memahamiku. Nenek yang selalu bisa membuatku semangat walaupun harus melalui hari diatas kursi roda ini. Diary... Sejak usia tiga tahun aku mengalami kelumpuhan yang membuat kakiku tak bisa digunakan untuk berjalan. Menurut cerita nenek hal ini disebabkan oleh demam tinggi yang aku alami saat balita dulu. Saat usiaku tujuh tahun ayah dan ibu bercerai, betapa sakitnya hatiku saat itu ry, harus menerima kenyataan pahit dalam keluargaku. Bayangan peristiwa sepuluh tahun silam takkan pernah bisa kulupakan ry, suatu malam saat gerimis perlahan-lahan turun membasahi bumi. Dari atas kasur lusuh tempatku berbaring aku mendengar pertengkaran ayah dan ibu sambil menangis. Lalu ibu mengemasi pakaiannya sembari menangis. ¤¤¤ “Ibu mau pelgi kemana?“ tanyaku saat itu. Ibu menatapku, “maafkan Ibu nak, Ibu harus pergi sekarang jaga dirimu baik-baik ya, jangan nakal“ “Fatima ikut Ibu ya, Ibu jangan tinggalin Fatima“ isakku perlahan kudekatkan tubuhku agar bisa mendekati Ibu, kuulurkan tanganku Ibu memelukku dan menangis. “Maafkan Ibu nak, saat ini Fatima sama Ayah dulu ya. Nanti Ibu akan menjemput Fatima“ “Takkan pernah kubiarkan kau mengambil Fatima dari ku ! Silahkan kau pergi dengan pilihanmu tapi jangan pernah berfikir kembali untuk mengambil Fatima“ suara Ayah menghentikan tangis Ibu. Kemudian Ibu pergi. Tangisku semakin menjadi rasanya aku ingin bangun dan berlari mengejar Ibu, tapi bagaimana bisa aku mengerakkan kaki ini, perlahan kugulingkan badanku hingga terjatuh dari tempat tidur. Ayah menghampiriku dan mengangkat tubuhku. Aku mencoba meronta, “Ayah jahat... Ayah bialin Ibu pergi...” “Biarkan Ibumu pergi Fatima, jika itu bisa membuatnya bahagia” saat itu aku masih belum bisa memahami maksud ucapan Ayah. ¤¤¤ Hari itu adalah terakhir kalinya aku melihat Ibu, keesokan harinya aku diantar Ayah kerumah nenek. Sebab ayah memutuskan berangkat keluar negeri menjadi TKI demi memenuhi kebutuhan hidup kami. Sebelumnya ayah bekerja sebagai buruh dipabrik makanan ringan tapi beberapa bulan sebelumnya Ayah di PHK. (¯`*•.¸10 Januari 2011¸.•*´¯) Pagi ini Pak Pos mengantarkan surat untukku, surat dari Ayah. Aku senang sekali menerimanya. Sejak Ayah berangkat menjadi TKI di Malaysia Ayah selalu rutin mengirimiku surat mengabarkan keadaannya disana. Oya ry... Ayah juga memberikan aku dan nenek mukena baru saat ini Ayah bekerja dipabrik pembuatan pakaian. Segera kubalas surat Ayah dengan suka cita. Walaupun aku tak pernah sekolah aku bisa baca tulis karena sejak umur enam tahun Ibu sudah mengajariku. (¯`*•.¸30 Januari 2011¸.•*´¯) Diary... tadi pagi saat aku duduk diteras depan, ada Ibu-ibu lewat dan berkata setengah berbisik ¤¤¤ “Itukan anaknya si Rani, kasihan sekali dia ditinggal Ibunya apalagi kondisinya itu lho“ ungkap salah satu Ibu. “Iya, dengar-dengar Ibunya lari karena tidak sanggup hidup miskin dengan Ayahnya“ timpal yang lain. ¤¤¤ Ya Rabbi... Ingin rasanya aku berteriak dan mengatakan kalau itu semua tidaklah benar, Ibuku tidak mungkin seperti itu. Tapi ibu dimanakah dirimu kini...? ¤¤¤ Nenek menghampiriku “Fatima jangan dengarkan omongan orang ya nak“ “Nenek apakah ibu akan kembali? Fatima kangen“ “ InsyaALLAH cucuku“ perlahan tangan nenek mengusap sayang kepalaku yang dilapisi jilbab. (¯`*•.¸5 Februari 2011¸.•*´¯) “Fatima mulai sekarang bantu nenek mengantarkan kue kewarung-warung ya” kataku pada nenek. “Fatima bisa?” “Tentu saja nek, Fatima akan mendorong kursi roda ini sekuatnya“ “Baiklah tapi hati-hati ya“ pesan nenek ¤¤¤ Alhamdulillah ry, dari uang kiriman ayah kami gunakan sebagai modal untuk membuat kue kemudian kami titipkan pada warung-warung. Aku senang sekali saat bisa membantu nenek membuat kue. Kue buatan nenek enak sekali ry, tidaklah heran jika dagangan kami habis selalu. Upss… kata nenek kita nggak boleh sombong ya. (¯`*•.¸10 Februari 2011¸.•*´¯) Kini setiap pagi aku mempunyai kegiatan baru, mengantarkan kue-kue bikinan nenek ke warung-warung. Semangatku terus membara walaupun harus mendorong kursi rodaku sepanjang jalan. Nenek sempat khawatir saat aku harus pergi sendirian, tapi aku tetap ngotot pergi ingin kutunjukkan pada diriku walaupun aku cacat aku juga bisa melakukan yang orang lain lakukan. (¯`*•.¸10 Februari 2011¸.•*´¯) Alhamdulillah ry... dari hasil dagang kue kami bisa menabung dan memberikan nenek kaca mata baru. Kasihan nenek kacamatanya sudah mulai retak. Setiap pagi aku semakin semangat mengantarkan kue kewarung. Tak lupa ku kabari hal ini pada Ayah lewat surat. (¯`*•.¸5 Maret 2011¸.•*´¯) Diary setiap selesai shalat aku selalu berdoa semoga suatu hari nanti aku bisa bertemu Ibu kembali. Aku tak peduli akan hal buruk yang dikatakan orang-orang untuk Ibu. Aku hanya ingin memeluknya sehangat pelukannya dulu. Ibu Fatima kangen Ibu, bisakah Ibu hadir dalam mimpi Fatima? satu menit saja. (¯`*•.¸30 Maret 2011¸.•*´¯) Diary... tak bisa kuingari ada rasa sedih menyusup kedalam hati ini saat gadis-gadis lainnya yang sebaya denganku bisa melangkah pasti meraih mimpi dan cita-cita mereka, sementara aku hanya bisa diam dikursi roda ini. Saat teman-teman sebayaku bisa bersekolah disekolah favorit sedangkan aku melangkahkan kaki dikursi sekolah dasar pun belum pernah sama sekali. Saat seperti ini nenek selalu hadir dengan kata-kata saljunya (ini julukanku untuk nasehat nenek yg selalu bisa mendinginkan hatiku yang sedih) ¤¤¤ “Fatima cucuku, janganlah selalu melihat keatas karna suatu saat nanti kita pasti terjatuh, lihatlah kebelakang juga disana masih banyak yang nasibnya lebih menyedihkan daripada Fatima. Fatima tidak bisa berjalan tapi masih bisa berjalan dengan kursi roda, masih bisa melihat, masih bisa tertawa. Sementara mereka bahkan kaki dan tangan tak bisa digerakkan serta mata yang tak bisa melihat, bersyukurlah cucuku. ALLAH tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemapuan Hamba-Nya untuk menghadapinya“ (¯`*•.¸1 Juni 2011¸.•*´¯) Sudah dua bulan tak ada surat dari Ayah, tapi aku masih terus mengiriminya surat. Aku mulai khawatir dengan keadaan Ayah. Setiap ada Pak Pos yang lewat aku selalu menanyakan surat dari Ayah. (¯`*•.¸1 Juli 2011¸.•*´¯) Sampai saat ini belum ada kabar dari Ayah, aku masih berharap dan berdoa semoga Ayah baik-baik saja. Aku terus mengiriminya surat aku katakan kalau aku sangat merindukannya. Sebentar lagi memasuki bulan Ramadhan aku ingin puasa tahun ini ada ayah disampingku. (¯`*•.¸20 Juli 2011¸.•*´¯) Disetiap shalatku, aku masih trus berdoa dan berharap bisa bertemu Ayah dan Ibu lagi. Sepuluh tahun berpisah membuatku tak sabar untuk bertemu mereka terutama Ibu. Ya ALLAH kabulkanlah pintaku. (¯`*•.¸30 Juli 2011 (1 hari menjelang Ramadhan)¸.•*´¯) Pagi ini begitu indah ry... aku ada diantara kebun yang dihiasi bunga-bunga yang begitu indah. Aku duduk diatas kursi rodaku ditemani Ibu yang bercanda denganku. Aku bahagia akhirnya Ibu pulang dan menemuiku berulang kali aku memeluknya dan berkata “Ibu jangan pergi lagi ya“ Ibu tersenyum menatapku. Tapi tiba-tiba Ayah datang dan mendorong kursi rodaku menjauh dari Ibu. Ibu berusaha mencegahnya tapi Ayah malah mengendongku. Aku memohon pada Ayah agar membiarkanku tinggal bersama Ibu, tapi Ayah melarangku dan membawaku pergi dalam gendongannya. Saat wajahku menoleh kebelakang Ibu telah menghilang. Aku menjerit memanggil ibu. ¤¤¤ “Fatima bangun nak“ suara nenek membangunkanku. Ternyata semua itu hanyalah mimpi nenek memelukku. “Semua itu hanya mimpi Fatima sekarang kita shalat ya“ Aku mengangguk tanda setuju, dikehingan pagi aku mengirim ribuan bait do'a untuk Ayah dan Ibu. (¯`*•.¸1 Agustus 2011¸.•*´¯) Hari ini ibadah puasa pertama ditahun ini. Pagi tadi kami sahur ala kadarnya, harapanku untuk bisa berpuasa bersama Ayah sepertinya takkan terwujud. Sore harinya menjelang saat berbuka puasa aku membaca Al-Qur’an diruang tengah. Tiba-tiba aku dikejutkan dengan sebuah mobil ambulan yang berhenti didepan rumah kami. Nenek segera mendorong kursi rodaku keluar, wajah kami diliputi kecemasan. Seorang pria keluar dari mobil dan menghampiri kami, dari raut wajahnya kutangkap ada kabar buruk yang ingin disampaikan. Dan benar ry, saat berdiri dihadapan kami ia menyerahkan sebuah jaket yang warnanya mulai memudar. Aku sangat mengenal jaket ini ry, jaket ini jaket yang sama yang dikenakan ayah saat berangkat dulu. Air mata mulai mengalir dipipiku tatkala kulihat jaket itu dipenuhi dengan bercak-bercak merah. ¤¤¤ “Ini milik Hasan Mak“ kata pria itu. Ya ALLAH….. Tangisku tak dapat ku hindari lagi, nenek mengenggam erat tanganku saat peti jenazah Ayah diturunkan dari ambulan. Ya Rabb… Kini jasad Ayah yang selalu ku rindui terbaring tak bernyawa dihadapanku, pelan kubuka kain yang menutupi wajahnya. Kucium keningnya, kutumpahkan segenap kerinduan lewat butiran-butiran bening yang membasahi wajahnya. ¤¤¤ “Hasan mengalami kecelakaan saat hendak member tiket pesawat kembali ke Indonesia. Saat-saat terakhirnya ia mengatakan sangat merindukan putrinya“ jelas pria yang belakangan kuketahui bertama Iwan teman ayah saat di Malaysia. Ayah... Inikah arti dari mimpiku? Dan semua terasa gelap bagiku. (¯`*•.¸11 Agustus 2011¸.•*´¯) Sebelas hari setelah kepergian Ayah kulalui dengan kesendirian. Setiap pagi aku mendorong kursi roda ini menuju pusara tempat Ayah beristirahat. Tak lupa kubawakan selalu mawar putih untuk Ayah. Kubacakan do'a dan lantunan ayat-ayat suci. Ayah entah kenapa aku menceritakan kembali surat-surat yang kutulis untukmu. Aku ingin mengenang kembali hari-hari yang kulalui tanpamu. Dan untukmu Ibu, dimanakah dirimu berada, tahukan engkau Ayah telah pergi meninggalkan kita? ¤¤¤ Di Suatu Hari Yang Indah Butiran-butiran air hujan yang turun, tak menghalangi niatku untuk mengunjungi Ayah pagi ini. Nenek melarangku pergi karena hujan belum juga reda, nenek takut aku bisa sakit nantinya jika memaksakan pergi. Tapi aku bersikeras untuk pergi juga. Dengan berat hati nenek membiarkanku pergi, kutembus hujan dengan payung yg diikatkan nenek pada penyangah kursi rodaku. Setangkai mawar putih masih setia menemaniku. Jalanan sunyi kulalui, sepanjang jalan aku menghibur hati dengan bernyanyi. Hujan kau ingatkan aku tentang satu rindu Dimasa yang lalu saat mimpi masih indah bersamaku Terbayang satu wajah penuh cinta penuh kasih Terbayang satu wajah penuh dengan kehangatan Oh... Ibu... Kau Ibu... ( Satu rindu : Opick ) Tit... titt... brukk... Aku mendengar suara keras. ALLAHHU AKBAR !!! Tiba-tiba tubuhku terjatuh kedepan dari kursi roda, kakiku seakan dihimpit beban yang sangat berat. Samar-samar kulihat ada darah bercecer dikepalaku. Seorang wanita meghampiriku. Ya ALLAH aku dapat melihat dengan jelas wajahnya, wajah yang sangat kurindukan, kucoba memanggilnya “I..b...u... I..bu Fa..ti..ma“ ucapku dengan nafas tersenggal-senggal. Wanita itu menatapku, “Fatima? Kamu Fatima putriku kah? Ya ALLAH anakku“ Ibu memelukku “Maafkan Ibu nak, maafkan Ibu...“ “ Fa..ti…ma.. k..ange…n I…bu…, Ibu…“ kuserahkan mawar putih yang masih digengamanku. Hari ini pelukan hangat ibu kembali bisa kurasakan, terima kasih Ya ALLAH. Laillahailallah. Dan semua menjadi gelap bagiku. Kini aku bisa pergi dengan nyaman menuju-Mu. Ibu aku pergi saat kau kembali, tapi ku tahu semua ini sudah ditakdirkan oleh-Nya. Kerinduanku sudah terobati kini biarlah aku menemani Ayah disana hingga engkau datang menemui kami. __________ Note : Kita tak mungkin bisa mengubah masa lalu dan melukisnya sesuatu dengan keinginan kita, dan janganlah kita membunuh diri atas sesuatu yang tak mungkin kita ubah. Penyesalan selalu datang pada akhir dari sebuah perjalanan kehidupan. Jangan pernah sesali yang telah terlewati. Tapi jadikanlah masa lalu sebagai bahan renungan dan perbaikan bagi diri dimasa yang akan datang. Tiada yang sempurna didunia ini selain ALLAH Subhannahu Wa Ta'ala, kekurangan bukanlah alasan bagi kita untuk meninggalkan orang-orang yang kita cintai. Jangan pernah mencari kesempurnaan karna pada akhirnya hanya kekurangan yang didapatkan. Saudaraku …… Marilah kita menoleh kebelakang sejenak, adakah jiwa-jiwa yang tersakiti karena kita, jiwa-jiwa yang kita anggap tidak sempurna karena bagi kita hanya kesempurnaan yang utama. Jika ada segeralah temui dan minta pemaafan pada mereka. Kepada siapapun itu, orang tua, saudara, teman, adik, atau musuh sekalipun. Tentu kita tidak menginginkan akhir perjalanan seperti Fatima bukan ? Mari kita belajar dari kisah Fatima :) sumber : strawberry

Minggu, 24 Februari 2013

Monas akan dijadikan tempat Gantung diri Anas Urbaningrum??

beberapa hari ini tersiar kabar yang menghebohkan seantero Indonesia. Anas Urbaningrum yang menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat sudah dijadikan sebagai tersangka dalam kasus suap wisma Hambalang. .
wah wah waah .bahas-bahas politik nih kita sekarang. .
tapi itu gak penting deh. mau dia jadi tersangka atau bukan. yang jelas
hukum Indonesia harus di tegakkan . ya toohh. .


tapi ada lagi berita heboh. .Anas pernah bilang kalo dia terbukti korupsi 1 rupiah saja , minta di gantung di Monas atau
Monumen Nasional. .weh weh weehh. . .
ada ada saja ya para koruptor itu ..

tapi sebelum ngebahas Pak Anas itu ada baik nya kita mengenal lebih dalam tentang Monas :D


Menurut sejarahnya, bangunan setinggi 128,70 meter ini dibangun pada era Presiden Sukarno, tepatnya tahun 1961. Awalnya, sayembara digelar oleh Sukarno untuk mencari lambing yang paling bagus sebagai ikon ibukota negara. Sang Presiden akhirnya jatuh hati pada konsep Obelisk yang dirancang oleh Friederich Silaban. Namun saat pembangunannya, Sukarno merasa kurang sreg dan kemudian menggantinya dengan arsitek Jawa bernama Raden Mas Soedarsono. Sukarno yang seorang insinyur mendiktekan gagasannya kepada Soedarsono hingga jadilah Tugu Monas seperti yang dapat kita saksikan saat ini.

Proyek mercusuar pembangunan Monumen Nasional tersebut sesungguhnya dilakukan saat kondisi keuangan negara dalam masa kritis yang sangat hebat. Pada saat itu, Sukarno juga tengah mengerjakan proyek lainnya yang mungkin dianggap lebih ‘mulia’, yakni pembangunan Masjid Istiqlal, masjid terbesar se-Asia Tenggara. Dihadapkan pada pilihan sulit, akhirnya Sukarno lebih memilih merampungkan proyek Tugu Monas daripada rumah Allah tadi. Uniknya, kedua proyek besar tersebut selesai saat Presiden Sukarno sudah tidak berkuasa lagi pasca pemberontakan G 30 S PKI.


5 Hal Yang Harus Diketahui Tentang Monas : 1. Ukuran dan Isi Monas
Monas dibangun setinggi 132 meter dan berbentuk lingga yoni. Seluruh bangunan ini dilapisi oleh marmer.
2. Lidah Api
Di bagian puncak terdapat cawan yang di atasnya terdapat lidah api dari perunggu yang tingginya 17 meter dan diameter 6 meter dengan berat 14,5 ton. Lidah api ini dilapisi emas seberat 45 kg. Lidah api Monas terdiri atas 77 bagian yang disatukan.
3. Pelataran Puncak
Pelataran puncak luasnya 11x11 m. Untuk mencapai pelataran puncak, pengunjung bisa menggunakan lift dengan lama perjalanan sekitar 3 menit. Di sekeliling lift terdapat tangga darurat. Dari pelataran puncak Monas, pengunjung bisa melihat gedung-gedung pencakar langit di kota Jakarta. Bahkan jika udara cerah, pengunjung dapat melihat Gunung Salak di Jawa Barat maupun Laut Jawa dengan Kepulauan Seribu.
4. Pelataran Bawah
Pelataran bawah luasnya 45x45 m. Tinggi dari dasar Monas ke pelataran bawah yaitu 17 meter. Di bagian ini pengunjung dapat melihat Taman Monas yang merupakan hutan kota yang indah.
5. Museum Sejarah Perjuangan Nasional
Di bagian bawah Monas terdapat sebuah ruangan yang luas yaitu Museum Nasional. Tingginya yaitu 8 meter. Museum ini menampilkan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Luas dari museum ini adalah 80x80 m. Pada keempat sisi museum terdapat 12 diorama (jendela peragaan) yang menampilkan sejarah Indonesia dari jaman kerajaan-kerajaan nenek moyang Bangsa Indonesia hingga G30S PKI.

so. .kalo PAk Anas itu menjadikan Monas sebagai tempat gantung diri gara2 terbukti KORUPSI. .apa kata dunia??????

Silahkan cari tempat lain aja deh pak. .jangan Monas !!
sekian dulu tulisan saya . .semoga bermanfaat . .^_^