Selasa, 15 April 2014

15.4.2014

Assalamualaikum. .

selamat malam semuanya. . baru saja membaca blog nya Alyssa Soebandono . Terharu saat membaca cerita dia menyelesaikan study S2 diumur 21 tahun, terharu saat dia mendapatkan jodoh yang sudah lama dianggap sebagai kakak sendiri.
saya menjadi terinspirasi untuk menghidupkan blog ini kembali dengan berjuta kisah yang saya lalui dalam hidup. .iya .blog bisa jadi wadah untuk bercerita kepada semua orang tentang apa yang dirasakan. .

saat ini saya sedang berusaha menyelesaikan studi S1 . mungkin jauh kalah dari Alyssa yang meraih gelar M.Si di umur 21 tahun. .saya bertekad akan menyandang gelar ST di umur 21 tahun ini. aamiin. .
berjuta kisah sejak kecil hingga sampai menjadi seorang mahasiswa. banyak kata yang tak dapat terucap dan tertata untuk semua cerita yang telah dilalui. .begitu banyak suka duka selama menjalani hidup ini. Alhamdulillah saya memiliki malaikat tak bersayap yang diciptakan Allah jauh sebelum saya ada yaitu Mama.
semua orang tidak menginginkan hidup dalam keluarga "Broken Home". namun, saya mengerti hidup dalam keluarga seperti ini menjadikan kami lebih dewasa dalam menyikapi hidup. yaah. .saya berharap begitu . mama dan papa telah lama berpisah, tepatnya saat saya masih berusia 9 bulan. berat memang menerima kenyataan itu. .namun balita yang tak mengerti apa-apa saat itu hanya bisa menangis merengek sekedar untuk meminta ASI, makan atau pun buang air.
hingga pertemuan pertama saya dengan papa saat persidangan mereka di Pengadilan tinggi agama Lubuk Basung, Sumbar. .saat itu saya yang berusia sekitar 4tahun mencari-cari yang mana sosok papa ditengah keramaian orang yang lalu lalang .pertemuan itu hanya berlangsung singkat.
hidup di desa bersama keluarga besar tidak semudah yang dibayangkan. namun tidak se sengsara yang dipikirkan. kami tumbuh menjadi anak desa yang masa kecilnya sangat indah ketimbang masa kecil zaman sekarang yang mulai gila gadget. ya sangat menyenangkan menjadi anak kecil desa yang merasakan semua permainan desa, mandi di sungai, mengembala ternak, memanjat berpuluh pohon, dll. sangat indah saya rasa.
tapi ada satu hal yang membuat saya iri kepada teman-teman kecil saya. mereka yang selalu bepergian dengan papa, mereka yang selalu berkumpul dengan papa. sementara kami, bertemu papa mungkin hanya sekali setahun .atau 3x setahun paling banyak. .


setelah tumbuh menjadi mahasiswa seperti saat ini saya mengerti bahwa tidak semua keluarga broken yang berantakan. masih banyak keluarga yang bisa bertahan. saya akan berusaha membuktikan kepada dunia bahwa kami bisa, kami tidak serendah yang orang lain kira. semoga Allah melimpahkan rahmatNya kepada kami sekeluarga. teruntuk mama, kami akan berusaha membahagiakan mama, kami bisa buktikan itu suatu saat. aamiin :)

wassalam :)