Senin, 14 September 2015

ISPU PEKANBARU CAPAI ANGKA 1065!! RIAU NEED HELP!


KABUT asap sudah menjadi bencana tahunan yang selalu melanda masyarakat Provinsi Riau semenjak delapan belas tahun silam terhitung sejak tahun 1997. Musibah yang disebabkan kegiatan pembakaran lahan dan hutan, baik yang dilakukan masyarakat maupun korporasi tersebut laksana drama yang tidak berkesudahan.
Bencana kabut asap ini merupakan perperangan terbesar masyarakat yang mempertahankan hak untuk hidup. Pemerintah semestinya memikirkan lebih intens lagi bagaimana problem solving untuk penanggulangan bencana tahunan ini. Tapi, bukti yang kita terima saat ini sepertinya pemerintah terlalu menutup mata dan membiarkan hal ini berlarut-larut dan berlalu begitu saja.

Berdasarkan pantauan BMKG Stasiun Pekanbaru (14/9/2015), terdapat 55 titik panas atau hotspot yang terdeteksi di Provinsi Riau oleh Satelit Modis (Terra dan Aqua). Hotspot ini tersebar di lima kabupaten di Riau. Menurut Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Sugarin, 22 hotspot terdeteksi di Pelalawan, 17 di Indragiri hulu (Inhu). Kemudian di Kuantan Singingi (Kuansing). "Selanjutnya hotspot terdeteksi dua di Kampar dan Satu di Indragiri Hulu (Inhu)," tuturnya. 
Kemudian untuk hotspot yang mengindikasikan terjadinya Karlahut, Sugarin menyatakan berjumlah 36. Hotspot tersebut berada di Pelalawan dengan sebanyak 14 hotspot, Inhu 11 hotspot. "Lalu Kuansing sembilan hotspot dan Kampar dua hotspot," katanya.
Untuk Hotspot di pulau Sumatera sendiri, Sugarin menyebutkan berjumlah 982 hotspot. "618 di Sumatera Selatan, 184 di Jambi, 48 di Lampung, 46 di Bangka Belitung, Sumatera barat 18, Bengkulu 11 dan Kepulauan Riau dua," katanya. (kutipan berita Tribun Pekanbaru)

Hari ini, angka PSI menunjukkan angka 1065.26 u gram/m3 pada pukul 09.00 WIB . Angka yang sangat fantastis dibanding angka yang diperbolehkan di ambang batas 150 u gram/m3 .
Namun, hingga saat ini belum ada aksi nyata dari Pemerintah Pusat dalam penanggulangan kabut asap ini. Sekolah kembali diliburkan hingga Rabu, 16 September 2015 setelah seminggu kemarin diliburkan. 


Di berbagai media sosial masyarakat Pekanbaru beramai-ramai memposting kondisi asap di Pekanbaru dengan memberikan hashtag #lawanasap #melawanasap #masihmelawanasap #riauhaze #prayforriau dan #prayforpekanbaru.
Aksi ini dilakukan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa saat ini kondisi Pekanbaru sangat memprihatinkan. Dengan harapan agar pemerintah segera melakukan aksi nyata dan kabut asap cepat berlalu dari Bumi Lancang Kuning ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar